Sunday, September 17, 2006

Bloopers dalam kehidupan


Apabila dalam pembuatan sebuah film, kemudian ada kesalahan2 pada saat aktor atau aktrisnya berakting, kadang2 kesalahan yang tertangkap kamera itu akan dimasukkan proses editing, ditambahkan BGM yang menarik, dipotong sesuai keperluan, intinya dikemas sedemikian rapih dan ciamik, kemudian ditayangkan pada ending title (metode jackie chan ^_^) atau dimasukkan dalam DVD sebagai "spescial features". Tentu akan sangat menyenangkan untuk menyaksikan adegan-adegan "Bloopers" atau "Dibuang Sayang" tersebut. Karena kadang derajat kelucuannya lebih tinggi dibandingkan film sebenarnya. (Apalagi kalau film itu film horror..^_^ iya lah..)

Sekarang, gimana kalau pada kehidupan sehari-hari kita melakukan kesalahan2, dan kesalahan itu begitu lucunya, tentu akan sangat menyenangkan bagi kita untuk suatu saat menyaksikannya kembali. Tapi sayangnya kebanyakan dalam waktu kita, kita tidak membawa kamera video dalam keadaan siap rekam. Sehingga episode-episode kesalahan itu tidak sempat terabadikan dalam bentuk gambar gerak dan atau suara.

Namun, bukan berarti kesalahan-kesalahan itu hilang begitu saja... yaaa!!! Episode-episode kesalahan (bloopers) itu terabadikan dalam sel-sel otak kita. Dalam bentuk ingatan, memori, pengalaman. Kemudian pada saat kita menceritakannya kepada orang lain, kita akan mengedit memori tersebut, memberikan imbuhan latar belakang, kata-kata hiperbolis, dipotong sesuai keperluan, sedemikian rupa sehingga kesalahan-kesalah tersebut menarik untuk di dinikmati baik oleh pendengar, maupun bagi kita sendiri sang pencerita.

Dan karena adalah fitrah manusia untuk kecanduan terhadap hal-hal yang dinikmatinya (perawi : Ibnu Bagus ^_^), maka apabila bloopers itu bisa kita nikmati, kita akan semakin candu untuk merasakan kembali kenikmatan tersebut, dengan cara mensimulasikan kejadian tersebut, atau dengan menceritakannya kepada orang lain. Jadi kalau kadang kita dengar nenek, atau Bude kita berulang-ulang kali bercerita tentang kejahilan masa kecil Ibu atau Ayah kita, sebenarnya itu bukan untuk kita, tetapi mereka sedang "menyaksikan" bloopers2 yang mereka nikmati.

BTW, Anyway, Busway

Sebagai salah seorang yang bisa dikatakan memiliki segudang pengalaman melakukan kesalahan-kesalahan lucu, atau kebodohan-kebodohan menarik (hehehe narsis yak) mulai saat ini gw ingin cerita mengenai bloopers yang dilakukan oleh orang-orang sekitar gw yang gw saksikan sendiri, atau kesalahan kesalahan pribadi gw yang gw alami sendiri, yang telah terabadikan dalam sel-sel otak gw. ^_^.

Tentu saja demi menjaga "nama baik" orang-orang tersebut gw akan merahasiakan namanya, dan menggantinya dengan initial sedemikian rupa sehingga tidak diketahui oleh orang lain. (kenapa yah kata-kata "sedemikian rupa sehingga " mengingatkan gw ke pelajaran matematika.. ^_^ mis : ditarik garis dari sudut ABC, ke garis GHE "sedemikian rupa sehingga" tegak lurus terhadap bidang Alpha.. hehehe)

Anyway lagi..Tujuan dari kisah-kisah ini bukan untuk menjelek-jelekan nama orang tersebut, tapi sekedar mengabadikan kisah-kisah ini dalam bentuk lain selain memori, sehingga apabila suatu waktu kisah ini terhapus dari memori pun, masih ada bekasnya di dunia. Karena hal-hal seperti ini lah yang menurut gw memberikan kehidupan cerpikan warna-warna pastel, baby blue, pink muda, sehingga membuatnya lebih bervariasi dan indah.

Peringatan, mungkin beberapa kejadian tidak akan terasa lucu, well tapi itu bukan kesalahan anda, dan juga bukan kesalahan saya. Hehehe cuman emang kurang pas aja barangkali derajat kelucuannya. Saran saya kalau anda punya waktu, cobalah baca ulang cerita tersebut, sedemikian rupa sehingga anda merasakan kelucuan didalamnya ^_^

1 comment:

Ly said...

iyah iyah..tanoshimi..^o^