Sunday, April 01, 2007

Alhamdulillah lalu Bismillah ..


Waaah entah kenapa cuaca tanggal 23 Maret 2007 (Hari Jumat) terasa begitu cerah. Kesejukan angin peralihan musim (dingin - semi) terasa dikulit. Aku yang menumpang bus (tentu saja bayar ^_^) menuju kampus dengan sepatu, kemeja, dan dasi baru dibalut dengan Jas biru dongker merasakan hangatnya sinar matahari menerpa wajah.

Yaaah hari itu kelulusan program S1 ku di University Of Electro-Communication. Tempat ku berstudi selama 4 tahun di Jepang. Kelulusan (wisuda) kali ini memang sederhana, tanpa orang tua menyaksikan, kekasih menggandeng tangan, bahkan tanpa teman yang menyambut dengan rangkaian bunga. Hanya aku, dan seorang teman setanah air, yang kebetulan satu angkatan dan berbarengan lulus tahun ini, serta beratus ratus orang jepang satu angkatan.

Tapi entah kenapa aku tidak merasa terlalu sedih dengan itu. Entah kenapa rasa pantas yang memenuhi dadaku atas kesederhanaan suasana wisudaan ini. Entah kenapa aku tidak merasa kelulusan ini benar-benar suatu yang menandakan selesai. Entah kenapa aku tidak merasa iri dengan beberapa teman ku yang mendatangkan orangtuanya dari Indonesia untuk menyaksikan kelulusannya.

Memang Alhamdulillah aku yang mendapat program beasiswa penuh, dapat menyelesaikan proses belajar selama 4 tahun tanpa ada halangan yang berarti. Tapi kalau aku pikir lagi, siapkah aku untuk terjun ke masyarakat dan mengamalkan ilmuku ? mungkin jawabannya "BELUM" dengan huruf kapital.

Memang Alhamdulillah entah bagaimana skripsi ku pun selesai. Tapi apakah aku sudah puas dengan skripsi ku ? Sekali lagi kata "BELUM" dengan huruf kapital terpaksa menjadi jawaban.

Memang Alhamdulillah aku sudah mendapat kan title "Bachelor of Engineering". Tapi apakah sematan "pangkat" tersebut berarti aku jadi hebat ? Sekali lagi kata "BELUM", dan kali ini mungkin ditambah kata "BANGET" tak bisa dipungkiri.

Entah kenapa aku hanya merasa ini cuman satu fase. Jadi nanti saat aku menulis jawaban atas pertanyaan "pendidikan terakhir" di formulir-formulir aku bisa mengganti tulisan SMU yang selama ini kutulis, dengan tulisan S1. Selain itu.. upacara ini tidak terlalu menandakan apa-apa.

Aku memang berharap kelulusan ku ini dapat membahagiakan dan membanggakan ketiga orangtuaku (Mama, Ibu, dan Bapak). Aku berharap setidaknya Bapak dan Ibu bisa tenang karena 1 dari 4 anak mereka, sudah bisa dianggap "mentas" dan tidak memalukan beliau.

Tapi untukku sendiri... hmmm tidak terlalu istimewa lah. Mungkin itu alasannya aku sengaja membeli berbagai perlengkapan baru untuk upacara kelulusan. Untuk sedikit membuat diriku sendiri tersadar kalau hari itu istimewa. Karena terus terang aku kurang dapat menangkap perasaan tersebut.

Yang lebih terasa saat itu adalah perasaan malu,dan deg-degan.

Malu karena skripsi ku yang aku rasa kurang memuaskan.
Malu karena aku merasa aku belum belajar apa-apa.
Malu karena sebagai sarjana S1 Teknik Informatika, aku gak ngerti apa-apa tentang komputer.

Deg-degan karena sebentar lagi aku akan masuk S2.
Deg-degan karena memikirkan bagaimana indahnya kesulitan melakukan penelitian untuk program Master.
Deg-degan karena banyak yang aku rencanakan untuk diriku sendiri di tahun ini.
Deg-degan karena membayangkan apakah aku dapat memperbaiki diri saat melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.

Yah kalau Raihan bilang "dimulai dengan Bismillah, disudahi dengan Alhamdulillah".. mungkin yang lebih tepat untuk ku pada hari itu (23 Maret 2007) adalah "dimulai dengan Alhamdulillah dan disudahi dengan Bismillah".