Sunday, January 28, 2007

Kami Lebih Berhak


"Nabi tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang2 Yahudi berpuasa pada

hari asyura. Beliau bertanya:"Apa ini?" Mereka menjawab:"Sebuah hari yang

baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh

mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau Rasulullah menjawab:"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan

kami terhadap hari itu." (HSR Bukhari 4/244, 6/429)

Sunday, January 07, 2007

Poligami lagi..



Akhir2 ini gw sering banget diskusi tentang "poligami".
Pertama2 sih seru ngomonginnya .... tapi lama2 bosen gak sih ?
kalau kata Dian Sastro "Basi, madingnya udah mau terbit"..

Pertama kali tema ini terangkat waktu gw denger berita, kalau ada seorang Ustadz ternama Indonesia (AG) yang begitu digemari oleh ibu2 rumah tangga, mengambil langkah "kontroversial" dengan memilih jalan poligami.

Abis itu waktu Daurah (Pertemuan pengajian) Musim dingin di Masjid Asakusa, beberapa Ustadz yang memberikan tausiah juga ngomongin tentang ini. Bersamaan dengan itu gw dan temen2 liqo (pengajian kecil) gw juga ngomongin hal ini.

Terus waktu temen gw yang dari gunung lagi main ke Gubuk kecil gw ini,kami ngomongin tentang ini. Intinya dia ngomong... "sayang banget kalau Ustadz itu poligami, bukan karena poligaminya itu sendiri, tapi karena dia itu kan salah satu dari sedikit banget orang yang suaranya didengar oleh masyarakat Indonesia saat ini. Tidak hanya muslim, tapi juga non muslim. Tidak hanya kalangan yang ikut2 pengajian kecil.. tapi juga oleh orang kebanyakan. Oleh karena itu temen gw itu ngerasa sayang banget kalau dia menanggalkan posisinya saat ini. Setidaknya kalau ditunda sebentar lagi aja, sampai masyarakat punya idola baru, atau sampai masyarakat udah lebih ngerti tentang poligami, baru ini bisa diangkat."

Gak lama setelah itu, gw dan temen gw yang lain dari desa---yang InsyaAllah tahun depan bakal turun gunung--- ngomongin lagi tentang ini. Dalam diskusi kita ini, dia --yang orang dekatnya gak suka tentang poligami--- ngambil posisi kontra, dan gw ngambil posisi pro.

Yah semua ini gak masalah buat gw... soalnya kan hanya wacana. Jadi keluarin pendapat dan ide bisa dengan bebas. Bahkan kadang2 ditambahkan joke2 "cari yang ke 2 dan ke 3 dimana yah.." toka.

Sampai pada suatu hari, waktu gw lagi nelepon mbak, eh dia nanya.. "pendapat kamu tentang poligami gimana ???" Naaaah looooohhhhh... ini nih perbincangan yang gak ada untungnya buat gw.. hehehehhee.... Jelas2 itu pertanyaan dengan satu jawaban, dan tentu saja jawaban yang "benar" itu.. kita udah tahu semua apaan. Hehehehe

Gw waktu itu, kayaknya sih, berhasil menjelaskan pendapat gw tanpa ada pertentangan yang kronis.

Tapi lama2.. bosen gak siiiiiiih ????? Ganti dong perbincangannya. Ganti dong topiknya.

Sebelum dibilang sama mbak DiSas "Basi.. madingnya udah mau terbit !!!"

nb: Gambar = Juice Poligami, dari rumah makan wong solo