Saturday, October 01, 2011

Suatu saat nanti

Sebulan berlalu setelah kepulangan saya dari Jepang. Coba periksa online rekening bank yang sengaja kutinggal "hidup" disana. Dan tiba-tiba ada catatan uang masuk yang membuatku berdecak kagum pada kejujuran, dan keadilan sistem di negri matahari terbit itu. "Pengembalian uang pembayaran NHK" serta "Pengembalian uang pembayaran listrik Tokyo Electrip (TEPCO)".

Ingatanku kembali pada akhir bulan Agustus. Tukang listrik yang datang untuk mengurus pembayaran terakhir listrik rumahku berkata "Bapak, bulan lalu bapak membayar 2 kali tagihan kami, jadi kami ingin mengembalikannya. Sebenarnya bisa saja kami mengurangi tagihan bapak bulan berikutnya dengan kelebihan ini, tapi karena bapak sudah mau kembali ke negara bapak, jadi kami transfer saja yah. Apakah masih ada rekening bapak yang "hidup" nanti disini setelah kepulangan bapak ?". "Ada pak, silakan ditransfer saja ke rekening saya berikut" jawabku.

Dan hei... uang tersebut benar2 masuk ke rekeningku. Aku sudah kembali ketanah air, mereka tidak mengembalikannya pun, aku hampir tidak dapat berbuat apa-apa. Tapi kejujuran mereka sungguh luar biasa. Suatu saat nanti, aku harap ini terjadi juga di Indonesia-ku.

Untuk NHK pun sama... kelebihan pembayaranku untuk bulan September mereka kembalikan saat aku nyatakan (lewat telepon) bahwa aku akan kembali ke tanah air bulan Agustus silam. Padahal tidak sedikit yang tidak mau membayar iuran NHK disana (baik orang asing maupun orang Jepang-nya sendiri) tapi itu tidak menjadi excuse mereka untuk tidak mengembalikan sesuatu yang bukan hak mereka. Suatu saat nanti, aku harap ini terjadi juga di Indonesia-ku.

Friday, September 02, 2011

Maju terus Indonesiaku (1) : Pelayanan Alfamart

Saat belanja susu segar yang kadaluarsanya tinggal 10 hari (yang memang susu segar di Jepang-pun tidak pernah lebih dari 2 minggu) di Alfamart Pekayon :

Pelayan A :
(di kasir, kepada pelayan 2 sambil mengamati tanggal kadaluarsa susu) B coba cariin yang kadaluarsanya lebih panjang dari ini dong. Tinggal 10 hari nih.
(kepadaku ) Bapak, maaf tunggu sebentar yah, kami carikan yang kadaluarsanya lebih panjang.
Pelayan B : (setelah mencari di lemari pendingin) Gak ada A!! Semuanya tanggal 10 September.
Pelayan A : (kepadaku) Maaf bapak semuanya tanggal 10 September nih. Kalau dirumah nanti rasanya sudah berubah, bawa saja kembali bersama resip pembelian kepada kami walaupun sudah dibuka. Akan kami ganti
Aku : Gak apa mbak, anak ini minumnya cepet kok.. sehari juga bisa habis. Terima kasih.

Peningkatan pelayanan yang sangat memuaskan... Maju Terus Indonesia-ku !!

Sunday, February 21, 2010

Seri Mencari Rumah : Dana

Pada saat mencari rumah di Jepang, salah satu yang paling membuat sakit kepala adalah dana yang diperlukan. Di jepang ada ungkapan “orang miskin pindahan” yang menggambarkan bagaimana pindahan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Terutama biaya uang muka penyewaan rumah yang bisa sampai lebih dari 5 kali lipat biaya bulanan.

Mari kita lihat apa dan mengapa dana pindahan di Jepang bisa jadi begitu mahal

1.    Shikikin
Shikikin bisa diartikan sebagai uang deposit dari penyewa kepada pemilik rumah. Biasanya besarnya sekitar 0, 1, 2 kali harga sewa bulanan. Sebagaimana uang deposit dalan urusan sewa menyewa lainnya, shikikin ini pada prinsipnya akan dikembalikan kepada sang penyewa saat akan pindah dari rumah tersebut. Namun kebanyakan, jumlah shikikin yang dikembalikan akan dikurangi terlebih dahulu dengan biaya perbaikan rumah untuk mengembalikan rumah seperti keadaan awal sebelum disewakan.

2.    Reikin
Reikin berarti uang terima kasih dari penyewa kepada pemilik rumah. Biasanya besarnya sekitar 0, 1, 2 kali harga sewa bulanan. Tidak seperti shikikin, karena reikin adalah “ungkapan rasa terimakasih” maka dana ini tidak akan kembali pada saat pindahan.

3.    Biaya bulan pertama
Ini adalah biaya sewa rumah di bulan pada saat kita pindahan. Biasanya besarnya biaya ini dihitung perjumlah hari yang tersisa di bulan tersebut saat kita pindahan. Misal : harga sewa : 30 ribu yen, pindahan sejak 11 november, berarti kita cukup membayar sisa hari (20 hari) * biaya perhari (1000 yen) = 20 ribu yen. Namun ada kemungkinan juga apabila kita pindahan pada pertengahan bulanan, maka kita harus membayar saat itu juga biasa sewa penuh untuk bulan berikutnya. Misal pada contoh sebelumnya, maka kita harus membayar juga biaya bulan desember.

4.    Biaya Fudosan
Biaya ini adalah untuk membayar jasa Fudosan. Besarnya adalah sekitar 0.5, 1 kali harga sewa bulanan. Perbedaan biaya ini sepenuhnya tergantung dari Fudosan yang kita gunakan. Misal : Apaman Shop = biaya 1 bulan, Able = biaya 0.5 bulan.

5.    Asuransi kebakaran
Sekitar 20 ribu yen untuk 2 tahun (berbeda tergantung jenis asuransi). Biasanya asuransi ini juga mencakup tanggungan biaya kerusakan lain selain kebakaran, seperti : rumah kecurian, rusaknya perabot rumah karena atap rumah yang bocor, dsb. Jenis asuransi dan perusahaan asuransi yang digunakan ditentukan sebelumnya oleh pemilik rumah atau pihak fudosan. Apabila kita masih tinggal di rumah tersebut setelah masa kontrak habis, maka kita harus membayar lagi jumlah yang sama untuk memperpanjang kontrak. Sebaliknya jika kita sudah pindah sebelum masa kontrak habis, maka kita berhak untuk mendapatkan kembali biaya premi yang tersisa.

6.    Perusahaan penjamin
Biaya ini untuk menbayar jasa perusahaan penjamin. Biasanya besarnya sekitar 0.5 kali biaya sewa bulanan (untuk 2 tahun). Di Jepang, apabila seseorang hendak menyewa rumah, dia diwajibkan untuk mencantumkan nama orang yang bersedia untuk menanggung kewajiban pembayaran apabila sang penyewa tidak menepati kewajiban tersebut. Salah satu syarat bagi penjamin ini adalah berbeda anggaran rumah tangga dengan sang penyewa (jadi istri, atau anak tidak bisa). Selain itu memiliki kewarganegaraan Jepang juga menjadi salah satu syarat. Oleh karena itu untuk kita yang orang asing, yang sulit mencari penjamin, dapat menggunakan jasa perusahaan penjamin ini.

7.    Lain – lain :
①    Biaya pembersihan rumah
Biaya ini digunakan untuk membersihkan dan mensterilisasi rumah sebelum ditempati. Biasanya besarnya berkisar antara 0 sampai 0.5 kali biaya sewa bulanan (tergantung dari kebijakan pemilik rumah). Rumah yang sudah lama tidak ditempati tentunya akan menjadi kotor. Oleh karena itu biaya ini biasanya digunakan untuk membersihkan rumah, melakukan pembasmian serangga, mensterilisasi toilet, kamar mandi dan wastafel.

②    Memperbaharui kontrak
Tergantung dari jenis kontraknya, ada juga biaya memperpanjang kontrak. Biasanya sebesar 0, 1, 2 kali biaya sewa bulanan. Kontrak sewa rumah di Jepang biasanya memiliki jangka waktu 2 tahun. Selepas masa itu kita harus memperpanjang kontrak apabila kita ingin tetap tinggal di rumah tersebut. Biaya ini dibayarkan kepada pemilik rumah. Kita bisa menganggap biaya ini sebagai ganti reikin yang bisa pemilik rumah dapatkan apabila mendapatkan penyewa baru. Apabila kita pandai bernegosiasi, pada saat memperpanjang kontrak ini, kita bisa meminta pemilik rumah untuk mengadakan perbaikan rumah, atau mengurangi biaya sewa perbulan.

③    Dana pindahan
Jumlah biaya ini sangat beraneka ragam, bisa dibawah 10 ribu yen, atau sampia 100 ribu yen. Jumlah ini tergantung dari apakah kita pindahan menggunakan jasa pindahan, atau hanya menyewa mobil, seberapa banyak barang kita, seberapa jauh jarak pindahan kita, dsb. Untuk selengkapnya mungkin akan saya tulis dalam seri berikutnya.

④    Biaya perbaikan rumah lama
Dalam banyak kasus, dana ini akan langsung dipotong dari shikikin yang sudah kita bayarkan pada awal penyewaan. Namun apabila kerusakan rumah diluar kewajaran, tidak menutup kemungkinan dibutuhkan juga biaya tambahan.

Biaya rumah yang saya sebut diatas bukan merupakan harga mati, tergantung dari cara kita bernegosiasi, harga sewa per bulan, besarnya shikikin (berapa bulan), reikin dsb masih bisa berkurang. Terutama kalau kita bisa ketemu dengan fudosan yang baik, mereka akan coba bernegosiasi dengan sang pemilik rumah. Oh iya, seluruh biaya ini dibayarkan pada saat kita menandatangani kontrak dengan pihak fudosan.

Sekarang mari kita coba angkat satu contoh.Kita menemukan rumah dengan harga sewa rumah 70 ribu, shikikin dan reikin masing2 satu bulan. Kontrak dimulai tanggal 21 bulan november, yang berarti kita juga harus membayar biaya 1 bulan selanjutnya. Menggunakan fudosan yang biaya jasanya setengah bulan. Plus biaya asuransi 20 ribu yen, biaya perusahaan penjamin setengah bulan, Biaya pembersihan rumah 15 ribu yen. Jadi berapa total yang harus kita bayar pada saat menandatangani kontrak ?

Biaya sewa rumah bulan november (10 hari)   : 23.333 yen
Biaya sewa rumah bulan desember (1 bulan)  : 70.000 yen
Shikikin                                                       : 70.000 yen
Reikin                                                         : 70.000 yen
Jasa Fudosan + Pajak pembelian 5 %           : 38.375 yen
Biaya Asuransi                                            : 20.000 yen
Biaya perusahaan penjamin                          : 35.000 yen
Biaya pembersihan rumah                            : 15.000 yen
-------------------------------------------------------------------------------- +
Total biaya                                                 : 341.708 yen

Berdasarkan perhitungan diatas, dalam kasus ini total biaya yang perlu kita bayarkan adalah sekitar 350 ribu yen. Biaya ini belum termasuk biaya untuk pindahan dsb.

Jadi memang untuk pindahan dibutuhkan dana yang tidak sedikit. So, apakah anda siap untuk pindahan ?

Tuesday, February 09, 2010

Seri Mencari Rumah : Fudosan

Setelah kita menentukan rumah seperti apa yang kita inginkan dan membuat daftar prioritas rumah idaman (baca Seri Mencari Rumah : Memilih Rumah), sekarang kita harus memastikan kalau rumah idaman kita benar-benar ada. Ada beberapa cara untuk melakukan ini : bertanya kepada teman dan kenalan apakah ada rumah kosong dengan syarat yang kita inginkan disekitar mereka, atau bagi mahasiswa bisa pergi ke bagian administrasi universitas untuk mencari informasi. Tapi tentu saja informasi yang bisa kita dapatkan dengan cara tersebut sangat terbatas. Nah, inilah saatnya kita pergi ke Fudosan gyosha (agen real estate).

 Selanjutnya dalam tulisan ini, saya akan memakai kata Fudosan (yang dalam bahasa Jepang sebenarnya hanya berarti ”real properti”) dalam pengertian agen real properti.

Perlu saya ingatkan, mulai dari tahapan pergi ke Fudosan ini keberadaan kita sebagai ”orang asing” di Jepang akan terasa. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan tahapan yang perlu kita lalui, yang berbeda dengan orang Jepang sebagai pribumi. Secara subjektif mungkin kita dapat mengatakan inilah salah satu bentuk prejudis terhadap orang asing yang masih dimiliki oleh masyarakat Jepang. Namun kalau kita mau berusaha bersikap objektif, perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan budaya, perbedaan bahasa yang tentunya sangat berpengaruh pada hubungan kita dengan tetangga dan tentunya pemilik rumah.

Fudosan
Di Jepang, Fudosan akan sangat mudah kita jumpai. Hampir di setiap stasiun Fudosan selalu ”bertengger” dan siap membantu proses pencarian rumah kita. Biasanya Fudosan bisa dibedakan dengan toko lainnya dengan melihat banyaknya kertas informasi rumah yang tertempel pada jendelanya. Jadi apabila anda melihat ada toko dengan banyak kertas HVS bergambar layout rumah, kemungkinan toko itu adalah Fudosan, bukan toko yang pemiliknya tidak mau membeli korden, dan menutupnya dengan kertas.

A. Pilih Fudosan besar
 Cara yang mudah untuk menentukan Fudosan besar adalah cari Fudosan yang memiliki beberapa cabang, atau pernah kita lihat namanya di iklan TV. Saran ini bukan dikarenakan saya mendukung sistem monopoli, dan hanya mau berbelanja di toko yang besar. Namun ada beberapa alasan setidaknya sebagai berikut:

1. Kita adalah orang asing.
Seperti saya katakan diawal, kita sebagai orang asing berbeda dengan orang Jepang. Pilihan rumah yang bisa kita dapat jauh lebih sedikit dari orang Jepang. Oleh karena itu, Fudosan yang memiliki persediaan informasi perumahan untuk orang asing juga terbatas. Ada beberapa kasus (yang saya ketahui) orang asing langsung ditolak oleh Fudosan begitu memasuki pintu toko. Tapi kemungkinan ini lebih kecil apabila kita mendatangi Fudosan yang besar. Fudosan besar juga lebih terbiasa melayani orang asing, sehingga mereka lebih mengerti tentang kebutuhan kita. ”Kau tahu yang kumau” lah..

2. Lebih terpercaya
Fudosan yang besar juga lebih terpercaya. Karena dalam pemilihan dan kontrak rumah, menyangkut jumlah uang yang tidak sedikit, serta hal-hal lain yang bisa menjadi sumber masalah. Fudosan besar yang sudah memiliki beberapa cabang bisa menjadi satu ciri bahwa perusahaan tersebut bisa dipercaya. Walaupun ini juga bukan jaminan mutlak.

3. Networking dan bahasa
Perusahaan besar bisa juga berarti networking yang baik, dan tentu saja informasi rumahnya lebih banyak. Plus, ada kemungkinan juga pegawainya bisa berbahasa Inggris (bagi kita yang belum terbiasa dengan bahasa Jepang).

Beberapa contoh Fudosan besar (yang pernah saya gunakan) adalah :
* Able (eiburu)
Logo : Tulisan katakana (エイブル:eiburu) berwarna hijau
Ciri khas : Biaya servis yang murah (0.5 * harga sewa rumah satu bulan). Banyak memiliki informasi rumah murah
* Mini Mini
Logo : Tulisan romawi (minimini) berwarna merah
Ciri khas : Sama dengan Able dalam hal biaya servis dan rumah murah.
* Apaman Shop
Logo : Tulisan katakana (アパマンショップ) berwarna biru
    Ciri khas : Biaya servis agak lebih mahal (1 * harga sewa rumah satu bulan). Pilihan rumah yang dimiliki lebih terseleksi dengan baik (kualitas lebih bagus).

B.    Pilih Fudosan di stasiun terdekat
Datangi Fudosan di stasiun utama daerah rumah yang anda cari. Dengan demikian pilihan rumah yang ditawarkan akan lebih banyak. Karena walaupun networking fudosan itu baik, dan informasi sebuah rumah bisa juga didapatkan pada fudosan di stasiun lain, namun setiap fudosan memiliki ”daerah kekuasaan” masing2, dan mereka memiliki kecenderungan untuk menawarkan rumah hanya di ”daerah kekuasan”nya sendiri. Selain itu mereka (fudosan di stasiun terdekat) juga lebih mengerti detail keadaan di daerah bersangkutan. Jadi ”lebih tahu yang kumau”..^_^

Satu lagi, Fudosan di stasiun terdekat akan mempercepat proses pencarian rumah. Pada saat mencari rumah di Fudosan, selain mencari informasi di atas kertas, kita juga akan dibawa untuk mendatangi beberapa rumah pilihan dan melihat langsung keadaan rumah-rumah tersebut. Memastikan apakah informasi tertulis seusai dengan keadaan sebenarnya. Pada saat itu, biasanya pihak fudosan akan mengantarkan dengan mobil ke rumah tersebut. Jadi, jarak dekat dengan rumah pilihan, akan mempersingkat waktu perjalanan yang dibutuhkan  

C.    Datangi beberapa Fudosan
Hampir sama dengan alasan sebelumnya diatas, setiap Fudosan akan menawarkan rumah yang berada dibawah manajemennya. Oleh karena itu, dengan mendatangi beberapa fudosan kita bisa mendapatkan second opinion.

D.    Cek di Internet
Saat ini hampir setiap Fudosan besar memiliki situs web. Disana kita bisa mencari terlebih dahulu informasi rumah dengan syarat yang kita inginkan. Keuntungannya :
1. Kita bisa mengetahui apakah syarat rumah yang kita tentukan masuk akal.
2. Kita bisa tahu Fudosan mana yang memiliki informasi lebih banyak dan perlu kita datangi langsung.
3. Mempercepat proses pencarian di Fudosan. Karena kita sudah memiliki beberapa calon rumah, sebelum datang langsung.

Sayangnya sampai saat ini situs web Fudosan ini masih hanya dalam bahasa Jepang.

Yang perlu diingat, tidak setiap rumah yang kita dapatkan informasinya di Internet masih tersedia untuk kita sewa. Karena tidak sedikit Fudosan yang memasang informasi rumah yang sudah laku, hanya untuk memancing konsumen. Oleh karena itu pada saat melihat informasi rumah di internet, pastikan informasi tersebut masih up to date.

Beberapa website fudosan besar :
http://www.able.co.jp/
http://www.apamanshop.com/
http://minimini.jp/

E.    Janjian
Menelepon pihak Fudosan, dan janjian terlebih dahulu adalah satu hal yang sangat penting. Terutama apabila kita mau mengefektifkan waktu. Karena dengan ini, pihak Fudosan bisa mempersiapkan informasi rumah yang kita butuhkan, dan juga bisa memastikan kepada pemilik rumah apakah rumah tersebut boleh ditinggali oleh orang asing atau tidak (ini penting juga untuk menghindarikan kita dari penolakan secara langsung oleh pemilik rumah)

Saturday, February 06, 2010

Seri mencari rumah : Pemilihan Rumah



 Akhir tahun 2009, saya baru saja pindah rumah untuk yang ke 2 kalinya dalam 1 tahun. Secara keseluruhan (selama saya di Jepang), saya sudah pindah sebanyak 4 kali dalam 8 tahun. Untuk itu saya sedikit punya pengalaman dalam hal pindahan di Jepang, yang ingin saya bagi untuk teman-teman. Satu hal yang perlu diingat, tulisan saya ini berdasarkan pengalaman, dan bukan riset menyeluruh. Jadi ada kemungkinan terdapat perbedaan di berbagai tempat dan kondisi, harap maklum. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi mengani tata cara pemilihan rumah.

 

Oh iya, dalam tulisan ini saya menggunakan kata ”rumah” dalam pengertian yang luas, termasuk didalamnya apartment, mansion, rumah teras, dsb, bukan hanya sebuah rumah (ikkodate) dalam pengertian rumah tinggal seperti yang kita jumpai di Indonesia. Selama tidak ada penjelasan lebih lanjut, berarti kata ”rumah” ini berarti tempat tinggal sewaan (bukan rumah yang dibeli) yang bisa kita temukan di Jepang.

 

Yang pertama kali perlu kita lakukan saat kita berencana untuk pindahan adalah pemilihan rumah. Rumah seperti apa yang ingin kita cari? Rumah bobrok juga tidak apa yang penting murah? Rumah yang agak mahal juga tidak apa yang penting dekat dengan stasiun? Bagaimana caranya memilih rumah? Berikut adalah tahapan-tahapannya.

 

A)      Tentukan syarat,dan keadaan rumah idaman sebanyak-banyaknya.

  Banyak yang mengira bahwa syarat yang banyak akan menyulitkan dalam pemilihan rumah. Tapi menurut pengalaman saya hal ini tidak sepenuhnya benar. Bahkan syarat yang banyak dapat mempersingkat penentuan rumah yang kita cari. Karena dengan adanya syarat ini, pada saat kita pergi ke agen real estate dan berbicara dengan mereka kita bisa menjabarkan rumah idaman kita. Dan kalau kita akhirnya harus menentukan rumah dari beberapa pilihan, kita tinggal menghitung saja rumah mana yang lebih banyak memenuhi syarat kita. Jadi keluarkan secarik kertas, mulailah berimajinasi tentang rumah idaman anda, dan tulislah.

 

B)      Berikan prioritas pada setiap syarat

Setelah menuliskan syarat-syarat rumah idaman, berikan (nilai) prioritas pada setiap syarat tersebut. Salah satu tingkatan prioritas yang saya gunakan adalah seperti dibawah ini..

  •  Harus terpenuhi (Primer)
  •  Lebih baik terpenuhi (Sekunder)
  •  Kalau terpenuhi (Tersier)

Karena tentu saja kenyataan tidak selalu seindah idaman kita, dan mungkin ada trade off yang harus kita lakukan dalam pemenuhan syarat-syarat rumah idaman

 

C)      Yang biasa menjadi syarat memilih rumah :

Apa saja sih yang bisa kita gunakan sebagai syarat dalam pemilihan rumah ? beberapa saya angkat dibawah ini.

 

1.      Range Biaya

Ini mungkin yang paling penting. Karena seberapapun banyaknya syarat yang lain terpenuhi, tapi kalau anda tidak mampu untuk membayar sewanya, percuma saja bukan? Di Jepang ada common sense yang menyatakan bahwa range biaya untuk tempat tinggal adalah sekitar 1/3 dari pendapatan. Sedangkan untuk orang Indonesia di Tokyo yang ingin berhemat, kebanyakan memilih untuk tinggal di apartment dan penentuan rangenya sebagai berikut :

  •  Untuk yang Single : 30 ribu – 50 ribu yen

  •  Untuk yang Room Share / Keluarga : 50 ribu – 70 ribu yen.

 

2.      Stasiun terdekat

Seperti kita ketahui, di Jepang kereta adalah alat transportasi terpenting. Dan toko-toko serta sarana prasarana penunjang kehidupan sehari-hari (seperti supermarket, bank, restoran) lebih banyak berkumpul didekat stasiun. Oleh karena itu, jarak dari stasiun terdekat ke rumah sangat menentukan harga rumah. Jarak ini biasanya diukur berdasarkan waktu (dalam menit) yang dibutuhkan untuk sampai ke rumah dengan berjalan kaki. Di agen real estate kecepatan berjalan kaki dihitung dengan 80 meter/ menit. Ini kecepatan berjalan kaki normal orang dewasa laki-laki. Jadi untuk wanita dan anak-anak dibutuhkan waktu yang relatif lebih panjang. Berikut adalah pembagian jarak yang biasanya digunakan :

  •  Jarak 5 – 10 menit berjalan kaki

Masih terhitung jarak dekat, sehingga harga rumah dengan kualitas yang sama akan lebih mahal.

  • Jarak diatas 15 menit berjalan kaki

Sudah termasuk ke jarak yang agak jauh. Harga rumah akan turun dan mungkin bisa dapat sampai 10 – 20 ribu yen lebih murah.

  • Jarak 5-10 menit naik bus

Diatas 20 menit berjalan kaki, biasanya akan dicantumkan jaraknya dengan penggunaan bus. 5- 10 menit ini sudah termasuk jarak jauh. Harga rumah akan jauh lebih murah. Sepeda atau kendaraan sejenisnya diperlukan untuk alat transportasi.

  • Lebih dari itu : Jauh... ^_^

 

Selain jarak ke stasiun, besarnya stasiun, jarak dari stasiun ke pusat kota (Shinjuku, Tokyo dsb), jenis kereta yang melewati stasiun, juga menentukan harga rumah.

 

3.      Ukuran Rumah

Ada beberapa sistem yang digunakan untuk menggambarkan besarnya rumah yang kita cari. Diantaranya adalah

 

  • Sistem L-D-K

Ini adalah sistem ukuran rumah dengan menyatakan jumlah ruangan penunjang selain kamar dan kamar mandi.

L = Living (Ruang Keluarga)

D = Dining (Ruang Makan)

K = Kitchen (Dapur)

Misal : Sebuah rumah berukuran 2LDK, berarti rumah tersebut terdiri dari 2 buah kamar ditambah 1 ruang keluarga, 1 ruangan dapur dan 1 ruang makan (biasanya menjadi satu dengan dapur). Yang perlu diingat adalah, dalam sistem ini tidak ada batasan pasti berapa besar ruangan yang disediakan, jadi bisa saja sama-sama dinyatakan sebagai ukuran 2-LDK, namun rumah yang satu lebih besar dari yang lain.

 
  •  Ukuran tatami
Tatami adalah tikar bambu tebal khas jepang yang biasa digunakan pada rumah gaya jepang. Tatami ini berbentuk persegi panjang, dan walaupun ukurannya berbeda-beda namun ukuran standarnya adalah. sekitar 91 cm x 182 cm per lembar tatami. Di Jepang bisanya satu ruangan diukur dengan menggunakan tatami. Misal : 3 tatami, 4,5 Tatami, 6 Tatami. (Catatan : pada saat menunjukkan luas ruangan, tatami dibaca sebagai “jyo”)

 

  •  Skala Metrik

 Selain dengan ukuran LDK, dan tatami, skala metrik (meter persegi) juga tetap digunakan, terutama untuk merujuk pada luas keseluruhan rumah. Pada akhirnya ukuran metrik inilah yang menentukan harga sewa dari sebuah rumah.

 

4.      Kualitas Rumah

Hal lain yang bisa kita jadikan syarat dalam mencari rumah adalah kualitas rumah tersebut. Pembagian kualitas rumah ini bisa dibagi berdasarkan hal berikut :

 

  •   Bahan dasar pembuat rumah :

Walaupun rumah di jepang (dindingnya) biasanya berbahan dasar kayu, namun ada juga yang menggunakan besi beton ringan dan berat. Urutan kualitas bahan dasar ini adalah (dari yang paling rendah) : Kayu, Campuran Besi Beton, Besi beton. Kualitas rumah ini penting, terutama untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga. Semakin baik kualitas rumah, semakin sedikit pencemaran suara yang kita berikan kepada tetangga, dan begitu pula sebaliknya.

 

  •  Ada atau tidaknya toilet dan kamar mandi pribadi :

Mungkin anda kaget, tapi...ya! di Jepang tidak semua rumah(kamar) dilengkapi toilet dan kamar mandi pribadi. Terutama apabila rumah tersebut sudah dibangun agak lama, bahkan tidak jarang yang tidak memiliki kamar mandi sama sekali (walaupun toilet tetap ada). Hal ini dikarenakan di Jepang (dahulu) ada kebiasan untuk mandi di pemandian umum. Namun saat ini hampir setiap rumah dilengkapi toilet dan kamar mandi pribadi.

 

Pembagian kualitas rumah ini bisa kita lihat secara mudah dari penyebutan rumah tersebut. Rumah dengan kualitas biasa (menggunakan kayu atau campuran besi beton) biasa disebut Apartment (apato), sedangkan rumah dengan kualitas yang lebih bagus (seluruhnya menggunakan beton) biasa disebut Mansion.

 

5.      Posisi rumah dan cahaya matahari

Di negara yang memiliki 4 musim seperti Jepang, posisi rumah sangat penting sebagai salah satu syarat pencarian rumah. Rumah dengan posisi menghadap selatan, biasanya lebih banyak peminatnya dibanding rumah yang menghadap utara. Ini dikarenakan rumah yang menghadap selatan akan mendapatkan cahaya matahari lebih banyak pada musim dingin, dan mendapatkan cahaya matahari lebih sedikit pada musim panas (yang tentunya berkebalikan dengan rumah yang menghadap utara). Ini bepengaruh pada suhu rata-rata rumah, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada penggunaan listrik untuk mengatur suhu rumah tersebut.

 

Selain posisi rumah, kita juga harus memastikan bahwa seluruh ruangan dalam rumah tersebut mendapatkan cahaya matahari yang cukup (tidak terhalang bangunan lain dsb). Karena kadar kelembaban di Jepang pada musim panas akan menjadi sangat tinggi, dan apabila kekurangan cahaya matahari, kelembaban dapat menyebabkan rumah tersebut mudah berjamur yang tentunya tidak baik untuk kesehatan.

 

6.      Keadaan sekitar rumah

Keadaan sekitar rumah bisa menjadi syarat yang kita gunakan untuk mencari rumah. Berdasarkan pengalaman, keadaan lingkungan di dekat stasiun mungkin cocok untuk mereka yang single, karena praktis dan banyak pusat perbelanjaan, restoran, bank serta prasarana lainnya. Namun di stasiun tidak sedikit juga tempat perjudian, game center, bar dan pub serta fasilitas lainnya yang mungkin kurang kondusif untuk pendidikan anak. Dilain pihak, tempat yang agak jauh mungkin tidak terlalu praktis, dan kurang lengkap secara fasilitas. Namun biasanya lingkungannya lebih tenang dan dikelilingi taman, sekolah dsb. Sehingga cocok untuk mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.

 

Demikian beberapa persyaratan yang bisa digunakan dalam memilih rumah di Jepang. Setidaknya hal-hal inilah yang saya terapkan dalam mencari rumah idaman saya.

Thursday, May 07, 2009

Data dan Informasi

Pertanyaan : Apa beda Data dan Informasi ...?

Kalau anda menjawab,

Data = Robot pinter di Star Trek.. dan
Informasi = Mbak-mbak Cantik di Mall yang suka manggilin ibunya anak-anak ilang..

berarti anda perlu untuk belajar informatika... hehehehehe..

Kalau menurut ilmu informatika :
DATA = Kenyataan yang terjadi, atau hasil dari pengamatan
INFORMASI = Data yang memiliki arti

misal :
4561289765329087032013

angka diatas saat ini hanya berupa DATA, tapi kalau kita rubah jadi seperti dibawah ini :
4561 2897 6532 9087
03 2013

lalu kita bilang kalau deret pertama adalah nomor kartu kredit, dan deret kedua adalah masa berlaku kartu kredit tersebut.. maka deret angka diatas akan menjadi INFORMASI. Untuk perusahaan kartu kredit, informasi diatas akan sangat berfungsi untuk mengidentifikasi sebuah kartu.

misal lagi :
wanto bilal tom keanu

nama diatas hanya berupa DATA, tapi kalau kita bilang bahwa nama tersebut adalah nama cowok ganteng (misalnya).. maka nama-nama tersebut akan menjadi INFORMASI.. hehehe

jadi data bagi seseorang bisa berubah jadi informasi buat orang lain.... dan disitulah pentingnya untuk mengolah DATA menjadi INFORMASI... dan disitulah yang membuat orang dibayar mahal.. Misal... Mahasiswa mungkin bisa mengambil data dari suatu penelitian, tapi orang-orang yang bisa mendapat Nobel, adalah orang yang bisa mengolah data tersebut menjadi Informasi..

Nah setelah anda tahu beda Data dan Informasi, sekarang pertanyaan selanjutnya... apakah anda tahu perbedaan Demo dan Aksi ???



Menurut saya... bedanya adalah

Demo : Rodanya 3 sedangkan
Aksi : Rodanya 4

Tuesday, May 05, 2009

Hari anak

Besok (5 Mei) adalah hari anak (kodomo no hi) bagi masyarakat Jepang.

sehubungan dengan hari anak ini, kementrian Jepang mengeluarkan beberapa data berkaitan dengan anak.

dari yang aku dengar di Tivi ... berikut beberapa fakta yang masih ku ingat.

1. Jumlah anak yang ada di Jepang tahun ini sekitar 17 juta... dan jumlah ini terus menurun sejak tahun 1982.

2. Prosentase jumlah penduduk anak-anak di Jepang 13 % ini terus menurun sekitar 30 tahun terakhir

3. Dilihat dari prosentase anak per prefektur.. prosentase paling tinggi dipegang oleh Okinawa 17 %, sedangkan yang paling rendah dipegang oleh Akita 11 %. Tokyo menduduki peringkat ke 2 dari terakhir.

4. Pemerintah jepang membutuhkan setiap kepala rumah tangga yang ada di Jepang untuk melahirkan 2 orang anak agar jumlah penduduk Jepang dapat terus dipertahankan.. sedangkan kenyataannya sekarang hanya ada 1.3 orang anak yang dilahirkan per kepala rumah tangga.

5. Jumlah anjing peliharaan yang ada di Jepang tahun ini adalah sekitar 25 Juta.. lebih banyak dari jumlah anak yang ada di Jepang.

Nampaknya Jepang benar-benar dalam keadaan "kekurangan anak"... menghilangnya anak berarti menghilangnya potensi masa depan....

buat para ibu dan calon ibu di Jepang.. GANBAREEE MAMA !!