Wednesday, May 09, 2007

Terbelalak

"Terbelalak".. kata kata yang aneh... yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan "Keadaan mata yang terbuka lebar apabilang sedang terkejut" : Terjemahan bebas (ngawur).

Waktu pertama kali datang ke Negeri penjajah ini (upps mantan penjajah ^_^). Aku adalah belia berumur 17 tahun, yang belum mengerti apa-apa. Hanya modal nekat, dan rasa ingin tahu, serta keinginan menjadi jauuuuh lebih baik yang menhantarkan perjalanan awal-awal hidup ku disini begitu "aktif".

Aku ingat, setiap akhir minggu aku hampir tidak pernah ada dirumah, Pengajian, Jalan-jalan, Latihan Bela Diri, Menginap di rumah teman. Apa saja kujalani untuk mengisi hari-hariku. Menambah Pengalamanku.

Sekarang.. sudah lebih 5 tahun aku bermukim di negeri ini. Umurku pun sudah menginjak Kepala 2 dan buntut 2 (22 tepatnya ^_^).

Aku menjalani hari-hariku seperti biasa... biasa seperti apa ? yaaaah sebiasa-biasanya. Kampus-rumah-rumah-rumah-rumah-kampus... hehehe (soalnya banyakan dirumahnya) ^_^.

Aku pikir ini adalah hal yang wajar, sampai beberapa menit yang lalu, aku tidak sengaja membuka Account Friendster seorang teman.

Dia dan beberapa temannya datang ke negeri ini dari daerah yang hanya pernah aku kenal di pelajaran Geografi, 1,5 tahun setelah aku datang. Walau kebanyakan umur mereka tidak berbeda dariku, Bahkan banyak yang lebih dewasa, tapi secara pengalaman hidup di negeri ini, setidaknya waktu itu, aku mungkin lebih banyak.

Tapi pada saat aku membuka friendsternya (kembali ke pokok bahasan). Dia sudah menyempurnakan separuh agamanya dengan seorang akhwat yang....seorang akhwat (aku tidak tahu siapa akhwatnnya, karena tidak ada penjelasan disana). Saat itu lah aku TERBELALAK, TERSENTAK, TERJEREMBAB, TERPETEKUR (kuurrr..kurrr..).

Tentu aku turut bergembira untuknya. Separuh agamnya udah sempurna coooyy... Ibadahnya bisa jauh lebih khusyuk jack.. Tapi dibalik rasa gembira ku itu ada rasa cemburu padanya.

Bukan !!! bukan karena aku kebelet pengen nikah !! Bukan !! (yah pengen sih pengen.. tapi bukan itu yang melintas di pikiranku).

Tapi aku masih sangat ingat 4 tahun yang lalu, ketika mereka baru datang, aku ingat tatapan mata mereka pada saat berkenalan, kata-kata yang keluar dari mulut mereka pada saat ngobrol, Semangat, dan cita-cita yang tehembus dari desahan napas mereka. Semua mengingatkan ku pada aku yang baru datang ke Jepang. Semua membuat jiwaku bergejolak, membangkitkan semangat juang yang telah menipis. Pada semua cita-cita, pada semua tujuan, pada semua kenaifan yang murni.

Dan sekarang pada saat aku membaca friendster dan blognya, entah kenapa semua bayangan itu kembali muncul. Berkelebat datang, menabrak ku, mengangkat ku untuk kembali menghempaskan ku ke bumi.

Aku bisa melihat diriku yang 5 tahun lalu di friendsternya. Aku bisa melihat ketikan (bukan goresan) kata-kata ku di BLOGnya. 5 Tahun yang lalu aku membayangkan kata-kata di blognya saat ini, adalah jenis kata-kata ku 5 tahun yang akan datang. 5 Tahun yang lalu aku membayangkan cita-cita dan hembusan semangatnya adalah cita-cita dan hembusan semangatku 5 tahun yang akan datang.

Tapi setelah 5 tahun berdiri disini, nampaknya aku sudah berdamai dengan masalah, bersetuju dengan ketidak mampuan. Menepak kenaifan dengan sesuatu yang nyata. Mengganti semangat dengan keinginan. Menempatkan akhir perjalanan sebagai cita-citaku.

Yah, cukup menyesali diri, tidak akan ada yang berubah. Kembali bangkit setelah jatuh, jauh lebih sulit dari memulai sesuatu.

Yah mungkin aku tidak akan bisa kembali ke aku yang 5 tahun yang lalu. Dan
aku memang tidak mau... Aku hanya ini menjadi lebih dekat dengan aku yang aku bayangkan 5 tahun yang lalu tentang aku yang 5 tahun yang akan datang.. (nah lo ngerti gak ?)

Untuk Temanku disana, "barakallahu laka wa baraka `alaika wa jama`a bainakuma fi khairin"

1 comment:

Anonymous said...

Belum terlambat untuk berubah. Tinggal dikuatin aja niat untuk berubahnya..=)
(ini buat aku juga,,>o<)