Saturday, February 03, 2007

Blooper : Kecelakaan Sepeda




Halo semua.. (hehehe kayak banyak yang baca ajah) ^_^. Setelah lama tidak menulis di blog. Akhirnya saya tiba2 ingin menulis sesuatu. Kali ini saya akan bercerita tentang bloopers dalam kehidupan. Cerita saya ini masih tentang si B (liat : "Blooper :Sepedaku Ilang ?"). Ternyata dalam hidupnya si B ini seriiiing sekali bermasalah dengan Sepeda. Pernah gak kamu tahu seseorang yang dalam 5 tahun mengalami 6 kali kecelakaan sepeda ? dari yang kecil sampai yang besar. Kayaknya kalau ada yang namanya SIM untuk Sepeda, mungkin sim si B ini sudah dicabut kali yah.

Si B ini bisa mengendarai sepeda sejak dia SD, dia bilang lupa kapan tepatnya dia bisa naik sepeda. Tapi yang jelas sejak dia lulus SD sampai Kuliah di Indonesia dia jarang sekali naik sepeda. Karena selain memang tidak ada kesempatan, dia juga tidak punya sepeda ..huehehehe.

Sejak si B ini berkuliah di Jepang, tidak ada lagi yang namanya ojek dan becak. Untuk menempuh perjalanan yang jauh Kereta lah yang menjadi pilihan. Sedangkan untuk menempuh jarak yang dekat, dia memilih untuk berjalan. Tapi bagaimana dengan jalan yang setengah jauh dan setengah dekat ? Akhirnya dia memilih untuk kembali naik sepeda. Nah sejak itulah dia sering mengalami kecelakaan sepeda.

Kecelakaan Pertama :
Si B masih bersekolah di sekolah bahasa, Belum sampai 6 bulan dia berpindah mukim di Jepang. Pada hari libur, dengan sepeda pinjaman dari sekolah ia berangkat ke Daerah ramai di dekat asrama. Dengan berhati-hati, dia naik sepeda menuju tempat yang kira2 bisa ditempuh dengan 30 menit berjalan kaki. Belum sampai 10 menit dia mengendarai sepeda kejadian itu terjadi. Setelah menunggu sekitar 1 menit agar lampu merah untuk menyebrang berubah menjadi hijau. B kembali mengayuh sepedanya. Dengan perlahan tapi pasti dia mulai menyebrangi zebra cross yang melintang di depang mobil2 yang berhenti. Tapi apalacur.. belum sampai setengah jalan.. tiba2 B tidak dapat mengayuh sepedanya.Seketika Pedal sepedanya seakan berhenti (padahal dia tidak memencet rem sama sekali). Dan secara hukum ke 3 Newton : kelebaman (kecenderungan benda yang bergerak untuk terus bergerak) Maka dia pun terjatuh. Bayangkan tiada angin dan tiada hujan, tidak ada yang menyenggol, sepeda dengan kecepatan rendah (lebih pelan dari pejalan kaki) tiba - tiba terjatuh ^_^. Orang disekitar melihat kearah si B seakan aneh. Dengan pemikiran yang cepat B mengangkat sepedanya dan membimbing2 dengan gesit ke pinggir jalan, sebelum lampu penyebrangan kembali berubah merah, dan mobil2 mulai berjalan. Usut punya usut.. ternyata saudara2 yang menyebabkan sepeda tidak bisa di kayuh adalah... karena ada tali sepatu yang melilit dengan rapih di sepeda tersebut. Ternyata selama perjalan tali sepatu si B terlepas, dan kebetulan melilit di Pedal sepeda. Setelah beberapa kayuh.. tali sepatu semakin pendek, dan lama kelamaan kayuhan pedal sepedapun tertahan olehnya.... Segera si B membenarkan sepatunya.. dan kembali mengayuh sepeda seakan tak pernah terjadi apa2.


Kecelakaan kedua :
Saat itu Tahun ke 2 B di Jepang. Bulan April awal-awal. B baru saja masuk universitas pilihannya. Dan karena dari apartemen B yang baru butuh 40 menit apabila berjalan
ke Universitas, maka B memutuskan untuk membeli sepeda. Sepeda Balap warna Hitam. Dengan gagang melengkung di kendalinya (seperti pembalap). Kokoh dan gagah. Dengan gigi yang bisa diatur, suspensi di sadelnya pokoknya keren deh. Agak mahal memang, tapi si B menyukai sepeda tersebut.
Dengan sepeda baru warna hitamnya tersebut. B mengayuh ke asrama kakak kelasnya. Malam ini ingin menginap disana. Sudah sekitar pukul 7 malam waktu itu. Dan kebetulan cuaca sedang tidak baik. Hujan turun.. tidak deras pada awalnya, tapi selama dalam perjalanan,perlahan tapi pasti hujan semakin lama semakin mantap bercucuran.
Pada awalnya B memutuskan untuk memegang payung sambil mengayuh sepedanya. Tapi karena agak sulit apabila ada jalan menanjak. Maka B memutuskan untuk hujan2-an saja hari itu. Sudah 15 menit B mengayuh sepedanya. Tiba dia pada persimpangan terakhir sebelum asrama kakak kelasnya. B yang kebasahan, tiba pada persimpangan jalan tersebut tepat beberapa saat setelah lampu merah penyebrangan yang berkedip berubah warna dari hijau menjadi merah. B sempat berhenti, tapi dia menoleh kekakan dan kekiri.. "aaah belum ada mobil yang lewat" pikir B. Maka dia menerobos lampu merah dengan asri. Saat sudah mendekati pinggir jalan besar tersebut, tiba2 B merasa semuanya dalam gerakan lambat. Dia bisa merasakan tubuhnya melayang di udara. Dia bisa melihat aspal trotoar yang sempat menjauh semakin lama semakin dekat ke badanyanya. Dan "Bruk" dia mendarat di aspal yang keras dengan badannya. B yang panik, merasakan hentakan keras di perutnya, dan dalam keadaan panik tersebut dia tidak bisa bernapas. Tiba2 dia bisa melihat seseorang turun dari scutter kecil dan melepas helm. Dengan segera bergerak kearahnya. "Daijyoubu desuka ?" (kau tidak apa) kata orang itu. "Aku tidak bisa napas" jawab B. Tiba2 setelah beberapa detik kepanikan B baru sadar, bahwa dia tidak bisa bernapas, karena salah cara bernapas.. Saking paniknya B.. Akhirnya B bernapas dengan tenang.
Pengendara Motor : "mau kerumah sakit"
B : "tidak usah", "tidak apa kok"
Pengendara Motor : "bener ?"
B : "bener tidak apa.. rumah temen saya deket sini kok", "biar saya telepon teman saya saja"
B saat itu tidak memikirkan dirinya. Karena memang tidak ada yang berdarah, atau terbentur terlalu keras. Yang kepikiran oleh B adalah sepedanya yang baru berumur kurang dari 7 hari (kalau bayi..belum juga sempet dikasih nama..). Tampak luar sih tidak ada yang berubah. Tapi entah kenapa pada saat dia mau menuntun sepedanya... bannya tidak dapat berputar. Yaaah sepedaku rusak. 10 Menit kemudian teman si B datang. Teman si B yang juga kakak kelasnya akhirnya berbicara dengan pengendara sepeda motor, dan berjanji untuk bertemu di tukang sepeda keesokan harinya, untuk memperbaiki sepeda B.
Sehari setelah kejadian itu, setelah sepeda B dibawa ke tukang sepeda, si B diberi nasihat oleh pengendara motor "Kamu hati2 yah. Ini kan negara orang. Untung saja saya yang nabrak kamu. Kalau orang lain, ada kemungkinan kamu bakal ditinggal gitu aja. Gimana coba kalau ada apa-apa dengan kamu. Kamu kan gak punya keluarga disini".. begitu katanya. B mengerti dengan sangat .. dan berjanji tidak akan menyebrang jalan besar apabila lampu penyebrangan sudah mengatakan "berhenti". Beberapa hari kemudian si B mendapat kabar kalau sepedanya sudah tidak dapat diperbaiki. Karena nampaknya Bodi dari sepeda tersebut sudah bengkok diakibatkan tubrukan scutter yang mengenai ban belakang sepeda. Dan ban belakanganya sudah tidak dapat berputar. Akhirnya B mendapatkan duit pengganti dari si pengendara motor, setengah dari harga sepeda tersebut. Sepeda keren B rusak.. >_<. Dan B menggantinya dengan sepeda gunung dengan harga yang hampir sama dengan harga sepeda yang pertama. Tapi .. kadang B masih kangen dengan sepedanya yang "meninggal saat masih bayi tersebut".

Kayaknya segini dulu aja yah.. untuk kecelakaan selanjutnya akan dilanjutkan InsyaAllah di bloopers edisi selanjutnya.