Friday, December 26, 2008

Abdurrahman

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya dari Ibnu Umar Radiyallahu Anhuma dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman"

Bilal bin Rabbah

Nama lengkapnya Bilal bin Rabbah Al-Habasyi, biasa dipanggil Abu Abdillah dan digelari Muadzin Ar-Rasul.

Ia berpostur tubuh tinggi,kurus, warna kulitnya coklat, pelipisnya tipis, dan rambutnya lebat.

Ibunya adalah sahaya milik Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumuh. Bilal menjadi budak mereka, hingga akhirnya ia mendengar tentang Islam, lalu ia menemui Nabi dan mengikrarkan diri masuk Islam.

Umayyah bin Khalaf pernah menyiksanya dan membiarkannya di tengah gurun pasir selama beberapa hari. Di perutnya diikat sebuah batu besar dan lehernya diikat dengan tali, lalu orang-orang kafir menyuruh anak anak mereka untuk menyeretnya diantara perbukitan Makkah.Saat diseret Bilal selalu mengucapkan kata "Ahad-Ahad" dan menolak mengucapkan kata kufur. Abu Bakar lalu memerdekakannya. Saat itu Umar bin Al-Khatab berujar, "Abu Bakar adalah seorang pemimpin (sayyid) kami, dan dia telah memerdekakan seorang pemimpin (sayyid) kami."

Setelah hijrah, adzan disyariatkan. Lalu Bilal mengumandangkan adzan. Ia adalah muadzdzin pertama dalam Islam, karena ia memiliki suara yang cukup bagus.

Ia pernah menjabat sebagai bendahara Rasulullah di Bait Al-Mal.

Ia tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah.

Pada sat pembebasan kota Makkah, Rasulullah menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan di belakang Ka'bah. Adzan itu adalah adzan yang pertama dikumandangkan di Makkah.

Tentang Bilal, Rasulullah SAW mengatakan "Bilal adalah seorang penunggang kuda yang hebat dari kalangan Habasyah" (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Ibn Asakir)

Suatu hari diwaktu subuh, Rasulullah mengatakan kepada Bilal, "Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku mengenai amalan yang menurutmu paling besar pahalanya yang pernah kamu kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya aku pernah mendengar suara jalanmu di hadapanku di surga." Bilal menjawab, " Aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapoi aku tidak wudhu' di waktu malam dan siang, melainkan aku menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya."

Ia menolak untuk menjadi muadzdzin bagi seseorang pasca wafatnya Rasulullah.

Ia meninggal di Damaskus tahun 20 H.

-- dirangkum dari buku "Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah", Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, Pustaka Al-Kautsar.

Wednesday, December 24, 2008

Bilal




Alhamdulillah pada tanggal 21 Desember 2008 pukul 21.30, dengan berat 3420 gram, putraku lahir. Setelah sang ibunda berjuang selama 14 Jam dirumah sakit, Buah Cinta kami menapak bumi Allah ini.

"Bilal Abdurrahman Nugroho", begitu kami doakan dia... "Wahai anugrah dari Allah bagi wanto dan Ully, jadilah hamba yang selalu ingat pada Tuhanmu Yang Maha Rahman, yang teguh pendirian, pemberani, jujur, dan sayang kepada rasul SAW seperti Bilal bin Rabbah R.A. Kumandangkanlah panggilan kepada Tuhan-mu di muka bumi. Dan semoga Allah mengizinkan kami dapat mendengarkan langkahmu di surga-Nya, sebagaimana Rasul-mu dapat mendengarkan langkah sang sahabat"

Selamat datang Bilal..

“Cepatlah besar matahariku,
menangis yang keras janganlah ragu,
hantamlah sombongnya dunia buah hatiku,
doa kami dinadimu”

(Iwan Fals- Galang Rambu Anarki- Album Opini 1982)